TIMES PAMEKASAN, JAKARTA – PT Jasa Marga Tbk (JSMR) dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) menyetujui pembagian dividen Rp1,13 triliun atau dividend payout ratio (DPR) sebesar 25 persen dari laba bersih tahun buku 2024.
"Atas kinerja solid selama 2024, perseroan mengambil langkah strategis dengan meningkatkan DPR dibandingkan tahun sebelumnya, sebagai komitmen untuk memberikan nilai tambah kepada pemegang saham atas kepercayaan yang telah diberikan selama ini," ujar Corporate Secretary and Chief Administration Officer JSMR Ari Wibowo di Jakarta, Rabu.
Ari memastikan manajemen ke depan akan mengupayakan secara kesinambungan pembayaran dividen melalui kebijakan yang terukur, dengan tidak mengabaikan kondisi keuangan dan ekonomi ke depan.
"Besaran dividen per lembar (DPS) yang diperoleh pemegang saham sebesar Rp156,23 per saham tahun buku 2024, atau melonjak 312,61 persen year on year (yoy) dibandingkan DPS tahun lalu sebesar Rp37,86 per saham," ujar Ari.
Ia memastikan dividen akan dibayarkan secara proporsional kepada pemegang saham yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham pada tanggal pencatatan (recording date) 21 Mei 2025.
"Sementara itu, sisa laba bersih tahun 2024 dialokasikan sebagai laba ditahan yang akan digunakan sebagai cadangan lain," ujar Ari.
Dalam RUPST, pemegang saham juga menyetujui pengangkatan Rivan Achmad Purwantono sebagai Direktur Utama (Dirut), menggantikan Subakti Syukur.
Rivan dikenal sebagai bankir senior yang mengawal transisi kepemilikan Bank Bukopin dari Bosowa ke KB Kookmin Bank, yang mana sebelumnya sempat berkarir di Bank Lippo, yang saat ini telah merger menjadi Bank CIMB Niaga selama lebih kurang 14 tahun.
Para pemegang saham juga menyetujui pengangkatan Yoga Tri Anggoro menjadi Direktur Human Capital dan Transformasi JSMR. Sebelumnya Yoga merupakan Direktur Utama PT Jasamarga Tollroad Operator.
Pada jajaran komisaris, para pemegang saham melakukan perombakan, dengan menunjuk Wakil Menteri Sekretaris Negara Juri Ardiantoro sebagai Komisaris Utama menggantikan Mohammad Zainal Fatah.
Kemudian, juga mengangkat Syamsul Bachri Yusuf sebagai Komisaris, serta Lalu Nachrowi Ramli, Seppalga Ahmad, Rudi Antariksawan, dan Asrorun Ni'am Sholeh sebagai Komisaris Independen.
Berikut merupakan susunan dewan komisaris dan direksi JSMR :
Dewan Komisaris
Komisaris Utama: Juri Ardiantoro
Komisaris: Syamsul Bachri Yusuf
Komisaris Independen: Nachrowi Ramli
Komisaris Independen: Seppalga Ahmad
Komisaris Independen: Rudi Antariksawan
Komisaris Independen: Asrorun Ni’am
Dewan Direksi
Direktur Utama: Rivan Achmad Purwantono
Direktur Bisnis: Reza Febriano
Direktur Human Capital dan Transformasi: Yoga Tri Anggoro
Direktur Operasi dan Layanan: Fitri Wiyanti
Direktur Pengembangan Usaha: Mohamad Agus Setiawan
Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko: Pramitha Wulanjani
Dalam RUPST, perseroan juga melaporkan realisasi penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum melalui Obligasi Berkelanjutan III Tahap I Tahun 2024.
Seluruh dana yang diperoleh dari penawaran umum itu telah terserap secara penuh, dengan total realisasi sebesar Rp926,56 miliar hingga 31 Desember 2024
Pada 2024, JSMR mencatatkan pendapatan inti sebesar Rp3,70 triliun, atau tumbuh 35,95 persen (yoy), serta membukukan pendapatan usaha sebesar Rp18,73 triliun atau tumbuh 20,32 persen (yoy) dibandingkan tahun sebelumnya.
EBITDA perseroan tercatat sebesar Rp12,62 triliun, atau tumbuh sebesar 27,30 persen (yoy) dibandingkan periode sama tahun sebelumnya.
Realisasi EBITDA Margin mencapai 67,38 persen, yang merupakan kontribusi positif dari strategi perseroan untuk melakukan konsolidasi kembali atas tiga ruas jalan tol, meliputi ruas Batang-Semarang, Solo-Ngawi, serta Ngawi-Kertosono dengan melakukan pembelian kembali atas unit Reksa Dana Penyertaan Terbatas (RDPT) pada 2024.
Dalam rangka mengoptimalkan portofolio bisnis, pada 2024, JSMR berhasil melakukan aksi korporasi Pendanaan Berbasis Ekuitas (Equity Financing) PT Jasamarga Transjawa Tol (JTT) dengan menggandeng strategic partner untuk mendapatkan sumber pendanaan alternatif berbasis ekuitas.
Namun, perseroan tetap menjadi pengendali utama dan mempertahankan posisinya sebagai pemegang saham mayoritas pada PT JTT dengan kepemilikan saham sebesar 65 persen.
Ari menjelaskan, perolehan hasil pendanaan digunakan untuk mengoptimalkan struktur modal dan rasio hutang, sehingga kapasitas dan kondisi keuangan dalam jangka panjang akan tetap terjaga seiring dengan penyelesaian ruas jalan tol baru.
Adapun, efek positif dari strategi perseroan untuk melakukan penguatan kapasitas keuangan dapat dilihat dari tingkat solvabilitas yang semakin membaik pada 2024 dengan Interest Bearing Debt to Total Equity (DER) menjadi 1,04x dan Interest Coverage Ratio (ICR) mencapai 3,13x.
"Dengan kemampuan JSMR untuk dapat menjaga rasio covenant di tengah kebutuhan ekspansi bisnis dan ditopang EBITDA yang selalu bertumbuh dengan baik, maka kinerja Debt to EBITDA turun dari 6,9 kali di tahun 2023 menjadi 4,7 kali di tahun 2024," ujar Ari. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Jasa Marga Bagi Dividen Jumbo, Nakhoda Baru Pimpin Perseroan
Pewarta | : Antara |
Editor | : Hendarmono Al Sidarto |