TIMES PAMEKASAN, MALANG – Alumnus Departemen Psikologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Brawijaya (FISIP UB), Firsta Yufi Amarta Putri, meraih kemenangan gemilang dalam ajang Puteri Indonesia 2025 yang diselenggarakan di Plenary Hall Jakarta Convention Center (JCC) pada Jumat malam, 2 Mei 2025.
Putri asal Banyuwangi, Jawa Timur, ini berhasil mengalahkan lima kontestan lainnya di babak Top 6 dan keluar sebagai pemenang, menggantikan posisi Harashta Haifa Zahra, Puteri Indonesia 2024, yang memberikan mahkota kepadanya.
Firsta Yufi Amarta Putri, yang akrab disapa Fia, merupakan wakil keempat dari Jawa Timur yang meraih mahkota Puteri Indonesia. Sebelumnya, Gracia Putri Raemawasti (2007), Elvira Devinamira Wirayanti (2014), dan Ayu Maulida (2020) juga pernah meraih gelar yang sama, menjadikan Firsta bagian dari sejarah gemilang kontes kecantikan ini.
Firsta, yang lahir di Banyuwangi pada 1 Maret 2001, kini berusia 24 tahun dan merupakan seorang yang sangat peduli terhadap isu-isu sosial. Sebelum memenangkan ajang bergengsi ini, ia sudah memiliki dua gelar sarjana: Sarjana Manajemen (S.M) dari Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Koperasi Malang pada 2023 dan Sarjana Psikologi (S.Psi) dari Universitas Brawijaya Malang pada 2022.
Saat ini, ia tercatat sebagai mahasiswi Magister Manajemen di Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya, melanjutkan pendidikan S2-nya.
Kecintaannya terhadap dunia pendidikan dan pemberdayaan perempuan telah terlihat sejak usia muda. Sebelumnya, pada 2021, Firsta berhasil meraih gelar Juara Raki Jawa Timur, yang merupakan Duta Wisata Jatim. Dalam ajang Puteri Indonesia 2025, ia juga menunjukkan kepedulian terhadap berbagai permasalahan sosial, termasuk pendidikan, pemberdayaan perempuan, serta advokasi untuk anak muda.
Dalam acara puncak, Firsta menjawab pertanyaan dari Putri Kus Wisnu Wardani, Ketua Dewan Penasihat Yayasan Puteri Indonesia, mengenai langkah yang akan ia ambil jika terpilih sebagai Puteri Indonesia.
Dalam bahasa Inggris yang lancar, Firsta menjelaskan bahwa permasalahan sosial yang marak terjadi, seperti pelecehan seksual dan korupsi, sering kali muncul akibat kekosongan hati dan kurangnya bimbingan spiritual. Ia pun berkomitmen untuk menghadirkan layanan konseling dan edukasi bagi masyarakat, terutama untuk menyelesaikan masalah-masalah sosial tersebut.
"Saya percaya, sebagai generasi muda dan Puteri Indonesia, kita bisa melayani masyarakat dan mengedukasi mereka. Saya akan bekerja dengan Yayasan Puteri Indonesia dan para ahli untuk menyelesaikan masalah ini, memberikan konseling, dan menyebarkan kebaikan. Dengan berkolaborasi dengan berbagai pihak, saya yakin kita bisa mendukung berkurangnya kasus-kasus tersebut," tegas Firsta dengan penuh keyakinan.
Pada Puteri Indonesia 2025, untuk pertama kalinya, enam mahkota diperkenalkan dalam ajang ini. Langkah ini diambil untuk memberikan peran yang lebih besar kepada setiap pemenang dalam bidang mereka masing-masing. Selain Firsta yang terpilih sebagai Puteri Indonesia 2025, penghargaan lainnya juga diberikan kepada:
• Melliza Xaviera Putri Yulian (DKI Jakarta 1) sebagai Puteri Indonesia Lingkungan
• Salma Ranggita (Sumatera Selatan 1) sebagai Puteri Indonesia Pariwisata
• Rinanda Aprillya Maharani (Kalimantan Timur) sebagai Puteri Indonesia Pendidikan
• Syafira Mardhiyah (Banten) sebagai Puteri Indonesia Kebudayaan
• Maharani Divaningtyas (DI Yogyakarta) sebagai Puteri Indonesia Inovasi dan Teknologi
Pada malam yang penuh haru itu, Harashta Haifa Zahra, Miss Supranational 2024 yang juga Puteri Indonesia 2024, memasangkan mahkota di kepala Firsta, yang tampak terharu. Mahkota yang ia kenakan tampak mewah, dihiasi dengan untaian kristal merah yang berpadu dengan batu putih dan perak, menambah kemegahan malam penganugerahan.
Sementara itu, selempang kemenangan disematkan oleh Putri Kus Wisnu Wardani, yang juga menyerahkan simbol kemenangan ini kepada Firsta, melengkapi kebaya modern biru rancangan Intan Avantie yang ia kenakan.
Dengan kemenangan ini, Firsta Yufi Amarta Putri tidak hanya meraih mahkota, tetapi juga tanggung jawab besar sebagai duta Indonesia. Sebagai alumni Universitas Brawijaya, Firsta membawa harapan besar untuk memperjuangkan isu-isu sosial dan memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat.
Kemenangannya di Puteri Indonesia 2025 menjadi tonggak baru bagi perjalanan kariernya, di mana ia berjanji untuk tetap mengedepankan komitmen pada pendidikan, pemberdayaan perempuan, dan advokasi untuk generasi muda. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Sarjana Psikologi Lulusan Universitas Brawijaya Raih Mahkota Puteri Indonesia 2025
Pewarta | : Achmad Fikyansyah |
Editor | : Faizal R Arief |