TIMES PAMEKASAN, JAKARTA – Untuk kali pertama, pemerintah Arab Saudi akan mengerahkan drone atau pesawat tanpa awak pemadam kebakaran bernama 'Falcon' selama musim haji 2025 M/ 1446 H tahun ini.

Direktorat Jenderal Pertahanan Sipil Saudi, Minggu kemarin mengumumkan, drone tersebut telah ditingkatkan dengan kecerdasan buatan yang secara khusus dirancang untuk operasi pemadaman kebakaran serta penyelamatan di dataran tinggi atau lokasi yang sulit diakses.

Dilansir Saudi Press Agency, drone ini memiliki waktu terbang operasional hingga 12 jam di posisi yang sangat tinggi dan bisa membawa muatan sekitar 40 kilogram.

Dilengkapi dengan sistem pemadam kebakaran serbaguna serta sistem penyelamatan, kontrol, dan keselamatan terpadu. Kemampuannya meliputi kamera termal dan kemampuan untuk menyiarkan rekaman langsung dari lokasi, yang bisa dihubungkan langsung  ke pusat komando dan kontrol.

Drone ini menawarkan beragam aplikasi untuk gedung-gedung tinggi, lokasi industri, area yang mengandung bahan berbahaya, lingkungan yang padat, serta kebakaran hutan.

Keunggulan utamanya meliputi respons yang cepat, pengurangan risiko bagi personel, dan peningkatan kemampuan pengambilan keputusan melalui pencitraan waktu nyata.

Direktur Jenderal Pertahanan Sipil, Mayor Jenderal Hamoud bin Suleiman Al-Faraj, membuat pengumuman tersebut pada Konferensi Pers Komandan Pasukan Keamanan Haji.

Al-Faraj juga menekankan pentingnya tindakan pencegahan melalui tur pra-inspeksi ke tempat tinggal jemaah, melakukan patroli keselamatan, dan melaksanakan sejumlah skenario serta latihan gabungan dengan otoritas terkait di tempat-tempat suci.

"Upaya ini bertujuan untuk meningkatkan koordinasi dan respons optimal terhadap situasi darurat, dengan dukungan dari tim intervensi cepat yang dikerahkan sepanjang waktu," katanya.

Direktur Keamanan Publik Letnan Jenderal Mohammed bin Abdullah Al-Bassami mengatakan hingga hari ini sebanyak 269.678 non-penduduk Mekkah tanpa izin dicegah memasuki kota suci, 252 mengkampanyekan haji palsu ditangkap, 1.239 orang yang mengangkut orang lain yang melanggar peraturan haji ditangkap, serta 109.632 kendaraan yang melanggar aturan haji dipulangkan.

Peranan Wanita Ditingkatkan

Pemerintah Arab Saudi juga telah meningkatkan upaya tranformasi peran wanita selama musim haji 1446 H tahun ini. Banyak perempuan Arab Saudi dipercaya memimpin berbagai peran dalam ibadah haji tahun ini.

Saudi Press Agency melaporkan, langkah ini merupakan bukti kuat atas kemajuan transformatif di bawah Visi Saudi 2030, yakni perempuan Saudi memainkan peran yang semakin penting dalam organisasi dan pelaksanaan musim haji.

Kontribusi mereka mencakup berbagai bidang penting, seperti keamanan, perawatan kesehatan, bimbingan agama, dan kesukarelaan, yang semuanya didedikasikan untuk melayani para jemaah calon haji.

Di dalam Masjid Nabawi dan lingkungannya yang luas, personel keamanan perempuan memainkan peran penting dalam mengatur arus peziarah, mengawasi pos pemeriksaan, dan memastikan akses yang lancar ke tempat-tempat salat yang ditentukan.

Kompetensi profesional mereka dalam manajemen kerumunan dan organisasi yang efektif terbukti dalam peran-peran penting ini. 

Di sektor perawatan kesehatan, perempuan Arab Saudi secara aktif juga dilibatka. dalam menyediakan layanan medis yang komprehensif bagi para jemaah calon haji.

Tim dokter, perawat, dan asisten perawatan kesehatan perempuan bekerja tanpa lelah sepanjang waktu, memberikan perawatan primer, menanggapi kasus darurat, dan memimpin kampanye kesadaran kesehatan yang penting. 

Selain itu mereka juga banyak dilibatkan dalam bidang bimbingan agama dan pariwisata. Spesialis perempuan multibahasa dengan keahlian dalam Syariah memberikan arahan yang sangat berharga bagi para jemaah calon haji.

Kontribusi mereka secara signifikan meningkatkan pengalaman bagi jemaah calon haji dan memfasilitasi kelancaran pelaksanaan ritual. 

Kehadiran relawan perempuan juga berdampak. Individu yang berdedikasi ini berkontribusi pada berbagai upaya kemanusiaan dan layanan, termasuk distribusi makanan dan air, serta menyediakan dukungan logistik yang penting.

"Pekerjaan mereka mencerminkan semangat inisiatif dan tanggung jawab sosial yang kuat," tulis Saudi Press Agency.

Keragaman yang luar biasa dalam peran yang dilakukan oleh perempuan Saudi selama musim haji 1446 H ini berfungsi sebagai perwujudan praktis pemberdayaan perempuan di Arab Saudi.

Hal itu menggarisbawahi partisipasi aktif yang tak tergantikan mereka di berbagai sektor, memperkuat posisi mereka sebagai mitra utama dalam pembangunan nasional dan layanan mulia para peziarah, memberikan contoh yang mendalam bagi kawasan ini dan sekitarnya.

Selain meningkatkan peranan wanita, Pemerintah Arab Saudi juga untuk kali pertama mengerahkan drone Falcon untuk penyelamatan jemaah calon haji dari kondisi darurat serta bisa memadamkan kebakaran. (*)