TIMES PAMEKASAN, CIANJUR – Pagi itu, mulai dari Gedung Merdeka hingga Gedung Sate dipenuhi lautan warna. Di mana ribuan peserta dari 27 kabupaten/kota se-Jawa Barat memadati ruas jalan.
Mereka bukan sekadar berparade, melainkan tengah menceritakan kembali kekayaan sejarah dan budaya yang terukir di Tanah Pasundan.
Kirab Budaya Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Provinsi Jawa Barat menjadi panggung megah untuk perayaan itu, sebuah ajang perdana yang memikat perhatian masyarakat.
Dalam hal ini antara gemerlap kostum kerajaan dan irama seni tradisional, Kabupaten Cianjur hadir dengan narasi yang sangat menawan.
Bupati Cianjur, dr. Wahyu, didampingi oleh Wakil Bupati Abi Ramzi dan para Kepala Perangkat Daerah, tampak antusias. Mereka menyaksikan bagaimana kisah sejarah dari daerahnya dihidupkan kembali.
Cianjur mengangkat tema Serat Kalih Dalem Pamoyanan, sebuah kisah diplomasi yang kaya makna. Menurut Wahyu, tema ini adalah cerminan dari identitas Cianjur yang berani dan pantang menyerah.
"Kami ingin menunjukkan bahwa meskipun kami daerah kecil, kami memiliki keteguhan hati yang besar," katanya, Rabu (20/8/2025), seraya menunjuk arak-arakan yang menggambarkan adegan bersejarah itu.
Kisah yang diusung Cianjur begitu unik. Serat Kalih Dalem Pamoyanan mengisahkan diplomasi Raden Wiramanggala kepada Mataram dengan tiga bulir padi, tiga biji lada, dan tiga cabai rawit.
Simbol-simbol itu, kata dia, "bukan sekadar hasil bumi, tetapi pesan bahwa kami, rakyat Pamoyanan, memiliki keberanian dan kehormatan yang tak lekang oleh waktu." Pesan ini divisualisasikan melalui parade busana tradisional dan pertunjukan atraktif yang memukau penonton.
Partisipasi Cianjur dalam kirab ini, terang Abi Ramzi, bukan hanya sekadar hiburan semata. Ia berujar, "Ini adalah sarana bagi kami untuk melestarikan warisan leluhur dan memperkenalkan identitas Cianjur ke tingkat yang lebih luas."
Lebih lanjut kegiatan dengan tema “Serat Kalih: Simbol Diplomasi dan Persaudaraan”, Kabupaten Cianjur berharap dapat menginspirasi daerah lain.
Di tempat lain, sebelum kirab dimulai, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mengajak seluruh masyarakat untuk bersama-sama membangun Jabar.
Dalam Rapat Paripurna DPRD Jabar di Gedung Merdeka, Dedi menegaskan, "Mari bersama kita wujudkan Jabar yang istimewa: lembur diurus, kota ditata." Sebuah seruan yang sejalan dengan semangat kebersamaan yang terpancar dalam perayaan HUT ke-80 ini.
Kirab Budaya ini membuktikan, warisan budaya adalah kekuatan yang tak terhingga dalam membangun daerah dan menjaga persaudaraan.
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Diplomasi Padi dan Lada dari Cianjur, Menjelajahi Simbol Sejarah di Kirab Budaya Jawa Barat
Pewarta | : Wandi Ruswannur |
Editor | : Hendarmono Al Sidarto |